Rapuh

^persahabatan yang mulai rapuh^

aku tak tau apa penyebab awal rapuhnya persahabatan kami.
sungguh hatiku sangat sedih, terluka, kecewadan lain-lainnya.
namun semuanya tak kuperlihatkan kepada mereka. hanya aku sendiri yang tau.
sesunggunya aku bingung dengan keadaan ini, dimana aku berada di posisi yang netral, harus mengimbangi segalanya.
apa mereka tau betapa susahnya hatiku menghadapi kenyataan yang sangat menyakitkan ini?
tentu saja mereka tidak tau.
mereka pikir diriku baik-baik saja dengan kondisi ini, tapi sesungguhnya jauh dilubuk hatiku terdalam ada duka yang tersimpan.
Dalam kesendirian aku merenung “kenapa persahabatan yang sudah sangat erat ini harus jadi seperti ini?”
Aku pusing sahabatku, pusing memikirkan sikap kalian?
Kenapa persahabatan kita harus terpecah menjadi dua?
Dan aku? Dimana aku harus meletakkan posisiku?
Terkadang aku berpikir ingin pergi dari kalian?
Tapi aku malu? Malu atas janji yang telah kita ikrarkan.
Malu pada mereka yang melihat betapa akrabnya kita.
Malu pada kata persahabtan yang pernah kitabina.
Aku malu pada semuanya sahabatku.
Aku ingin smuanya kembali seperti dulu.
Hangatnya persahabatan kita mengalahkan sinarnya sang surya.
Mengalahkan hina dan caci dari orang lain.
Tapi kini awan mendung menutupi smua itu.
Menutupi kebahagiaan yang pernah menyelimuti dunia kebersamaan kita.
Sekarang satu persahabatan telah rapuh..
terbagi menjadi dua
masing-masing melangkah kearah yang berbeda.
Tapi aku tak pernah lelah berdoa untuk persahabatan kita.
Aku merindukan kebersamaan kita sahabatku.
Semoga sang waktu mempersatukan persahabatan kita kembali.