First Rabbit
Mungkin karena perasaan nyaman yang terciptalah semua itu bisa terjadi. Kami bertemu dari Ferga yang masih berbeda dari sekarang. Pertemuan yang menimbulkan cerita indah. Bahkan perpisahan yang terjadi pun menjadi cerita panjang yang dapat dijadikan FTV. Bagiku Ferga awalnya hanya teman, sahabat bahkan sekarang lebih dari itu.
Ferga orang yang membuatku berani bermimpi dan memikirkan kedepannya. Dengan hanya menanyakan mau jadi apa kamu, 5 tahun mendatang? itu ia tanya pada saat kami kelas satu SMA. Pertanyaan sepele tapi membuat aku berpikir dan berusahan mewujudkannya. Awal itulah yang membimbing dan memantapkan hatiku untuk menjadi bidan seperti yang ku jawab ketika itu. Begitu juga dengan dia, dia sekarang sudah lulus dari universitas bahkan masuk kerja di perpajakan sesuai dengan impiannya pada saat itu. Kami saling mendukung dan memotivasi satu sama lain saat melalui perjalanan mengejar impian.
Aku tidak merasa kesepian, tidak kebingungan untuk menentukan tempatku bercerita. ketika aku terjatuh, tertatih melewati beratnya beradaptasi di asrama, terutama di saat aku benar–benar lelah. Dengan sabar ia selalu memotivasiku dengan berbagai cara. Cara–caranyalah yang membuatku berat untuk melupakannya. Dimulai dengan cara penyampain secara langsung, lewat perandaian dan bahkan lewat lagu. Cara penyampainya secara langsung dan perandaikan ia ungkapkan dengan kata–kata terangkai indah yang ditulis dan dikirim melalui sms dan jejaring sosial. Sudah banyak motivasi yang ia berikan dengan tujuan agar aku semangat dan dapat lebih baik lagi. Namun karena satu dan lain hal akhirnya aku dan dia lost contact atau tidak komunikasi lagi selama 8 bulan.
Sampai pada suatu ketika kami dipertemukan di pengkolan jalan menuju kampusku. Dari sanalah mulai terjalin kembali komunikasih kami. Komunikasi yang awalnya kaku dan bingung mau dimulai dari mana. Lambat laun komunikasi itu mencair dan menjadi seperti dulu lagi. Dia dan aku tetap saling bercerita satu sama lain namun sekarang yang membedakannya adalah keadaan dan waktu. Aku dan dia memiliki satu tembok pemisah dan jalan yang kami pilih berbeda. Namun yang tidak berubah Ferga tetap memiliki caranya sendiri dalam menujukan perhatiannya lwat motivasi yang diberikan.
Ia sekarang cara menyampaikan perhatiaannya yaitu melalui lagu yang berjudul First Rabbit yang dinyanyikan JKT 48. Ia berkata.
“aku punya lagu buat kamu, mau gak?”
Aku menjawab, “mau apa judul lagunya?”
“judul lagunya first rabbit penyanyinya JKT 48, tahu gak?”
“oh. Aku gak tahu lagunya, nanti ya aku cari dulu”
“ya kalau udah ketemu kamu dengerin ya liriknya, pas buat kamu”
“iya, nanti aku dengerin, tapi bukan lagu bahasa inggris, kan?”
“bukan kok. Makanya cari dulu aja kalau gak percaya”
Aku bergegas membuka note book dan mencari lagunya. Kurang lebih 5 menit aku sudah ketemu lagunya dan memutarnya berulang kali. Aku suka setelah mendengarkan lagu itu dan segera mencari liriknya. Setelah ku pahami isi lagunya ternyata lagu itu sesuai dengan aku seperti yang Ferga bilang.
Lagu first rabbit ini berisi tentang seorang kelinci yang terjebak di hutan sendiri dengan badan penuh lumpur, dan di sekelilingnya hanya ditemani kegelapan. Dengan hati berdebar ia berlari untuk menjadi kelinci yang pertama. Aku tidak takut pada luka dan sakit karena apa yang kan terjadi tak akan membuat gentar. Pergi untuk mencari impian milikku. Meskipun ada yang menghalangi untuk sampai tujuan. Dan setiap terluka akan menjadikan dewasa walaupun air mata mengalir dan dada terasa sakit. Aku tak akan menyerah. Ayo jadi kelinci pertama.
Isi lagunya adalah keinginan serta motivasi yang diberikan Ferga untukku agar selalu semangat dan tak menyerah untuk menjadi yang pertama atau lebih baik lagi sehingga dapat menggapai impian walaupun sendiri, luka, sakit, air mata mengalir dan banyak rintangan menghadang. Lagu ini akan aku ingat dan sebagai motivasiku di saat aku terjatuh dan sebagai pengganti kehadiranmu. Kehadiranmu yang kini hanya dapat ku rasakan dan ku dapatkan lewat lagu.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar